Beranda | Artikel
Enam Gibah yang Dibolehkan Syaikh Abdus Salam asy-Syuwaiar #NasehatUlama
Selasa, 28 Februari 2023

“Sungguh, Abu Sufyan adalah orang yang pelit.
Ia tidak memberiku nafkah
yang cukup untukku dan anakku,
kecuali jika aku mengambil sebagian hartanya tanpa sepengetahuannya.”

Perkataan Hindun, “Sungguh, Abu Sufyan adalah orang yang pelit…”
ini adalah menyebut aib Abu Sufyan–semoga Allah Meridainya–
padahal Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam ketika ditanya tentang gibah,
beliau menjawab, “(Gibah adalah) kamu menyebut tentang saudaramu yang ia tidak menyukainya.”

Ini termasuk menyebut apa yang seseorang benci,
tetapi kita katakan bahwa ada lima atau enam keadaan yang dikecualikan,
di mana menyebut aib tidak dianggap gibah,
yang digubah oleh seorang penyair dalam syairnya:

“Mencela bukan gibah dalam enam keadaan:
(1) orang yang mengadukan kezaliman,
(2) memperkenalkan (menyebutkan ciri-ciri seseorang),
(3) memperingatkan,
(4) dan terhadap si fasik terang-terangan,
(5) dan peminta fatwa, serta (6) seseorang
yang minta bantuan melawan kemungkaran.”

Di sini Hindun–semoga Allah Meridainya–
meminta fatwa kepada Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam
terkait perilaku suaminya, Abu Sufyan.
Ini adalah meminta fatwa sehingga boleh menyebut sifat seseorang.
karena hukum asalnya adalah terlarang.

====

إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ شَحِيحٌ

لَيسَ يُعْطِينِي مِنْ النَّفَقَةِ

مَا يَكْفِينِي وَوَلَدِي

إِلَّا مَا أَخَذْتُ مِنْهُ وَهُوَ لَا يَعْلَمُ

قَوْلُهَا: إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ شَحِيحٌ

هَذَا ذِكْرٌ لِمَعَايِبِ أَبِي سُفْيَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَمَّا سُئِلَ عَنِ الْغِيْبَةِ

قَالَ: ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ

فَهَذَا مِنْ ذِكْرِهِ بِمَا يَكْرَهُ

لَكِنْ نَقُولُ: يُسْتَثْنَى خَمْسُ مَوَاضِعَ أَوْ سِتٌّ

فَإِنَّ ذِكْرَهَا فَإِنَّ ذِكْرَ الْمَعَايِبِ لَا يُعَدُّ غِيْبَةً

جَمَعَهَا النَّاظِمُ فِي قَوْلِهِ

الذَّمُّ لَيْسَ بِغِيبَةٍ فِي سِتَّةٍ

مُتَظَلِّمٍ

ومُعَرِّفٍ

وَمُحَذِّرِ

وَلِمُظْهِرٍ فِسْقًا

ومُسْتَفْتٍ وَمَنْ

طَلَبَ الْإِِعَانَةَ فِي إِزَالَةِ مُنْكَرِ

فَهُنَا هِنْدٌ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا

اسْتَفْتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

فِي حَالِ زَوْجِهَا أَبِي سُفْيَانَ

فَهَذَا مِنْ بَابِ الْاِسْتِفْتَاءِ فَيَجُوزُ ذِكْرُ الْوَصْفِ

لِأَنَّهُ يَنُبْنِي عَلَى الْمُحَرَّمِ


Artikel asli: https://nasehat.net/enam-gibah-yang-dibolehkan-syaikh-abdus-salam-asy-syuwaiar-nasehatulama/